Rabu, 12 November 2014

My Live

      Perkenalkan saya rakyat biasa yang berasal dari pinggiran jalan yang ingin meraih cita2 mengejar mimpi mewujudkan harapan kedua orang tua. saat ini aku baru mengenyam pendidikan di Universitas Diponegoro dan mengambil jurusan S1 teknik perkapalan.Saya anak ke 2 dari 3 bersaudara dan kami adalah kembar, dilihat dari segi medis, kakakku sekarang baru menempuh pendidikan S1nya di Universitas Negeri Yogyakarta dan mengambil jurusan PGSD Penjas dan sekarang baru semester 7, sedangkan adikku juga baru menempuh pendidikan di Universitas Janabadra mengambil jurusan S1 teknik sipil, kami satu angkatan yaitu angkatan 2011 yang sejatinya baru semester 7 semua. oh ya, kakakku ini bernama Bene Aryo Subandi, dan adikku Andi Aryo Subandi. banyak dari teman kampus yang tidak tahu bahwa saya ini kembar tiga walaupun tak sedikit juga yang sudah tahu. saya tidak tahu apakah saya ini kembar identik apa bukan, namun dari penilaian temen2 kami ini kembar identik yang tentunya mirip, bahkan di lingkungan tempat tinggal kami pun  masih banyak yang mengungkapkan bahwa sering mengakui bahwa salah memangggil nama dan sering tertukar, hehehehee dan kami tinggapi saja ntah itu salah apa benar. 
      Cerita masalah kembar paling sering saya dengar banyak temen yang memberikan statement tentang pacar. huh.! ini sering disalah gunakan, masa mentang" kembar pacarnya ganti" dengan kembarannya, bahkan itu berbanding terbalik dan itu juga saya heran. biasanya orang awam sulit membedakan orang kembar, namun jika sudah kenal akrab, mulai dari sifat, perilaku, retorika, dan segala macem, orang tau kok yang ini siapa yang itu siapa. nah dari situ namanya pacar kan termasuk orang yang paling akrab dan deket, dari situ gak mungkin kalau salah orang, karena dari semua aspek dia sudah tau membedakannya, kesimpulannya bahwa tidak membenarkan bahwa pacaran dengan orang kembar itu bisa ganti".
      Banyak juga orang yang mengatakan ikatan batin orang kembar itu kuat. dan itu tergantung juga dengan tiap individunya, pengalaman dari kami itu biasa kok, normalnya orang, tapi ini lebih nampak aja kalau kompak,ikatan batin itu bisa dilatih juga dimana kebersamaan tiap individu selalu terjaga, pendapatku berkecimpung di antara orang kembar itu unik, jika orang kembar dari kecil sampai dewasa selalu bersama, jalan bareng, makan bareng, sekolah bareng, maen bareng, dll bareng. itu akan membentuk karakter yang ketergantungan, maksudnya jika salah satu harus pergi yang mengakibatkan berpisah, maka itu akan sangat sulit untuk dijalani secara terpisah, karena ketergantungan tadi, namun karakter seperti ini jelas terlihat banget kompaknya. ada juga orang kembar yang dari kecil terpisah hingga dewasa, ini menjadikan individau tidak saling ketergantungan yang mengakibatkan mampu menghadapi kehidupan secara individu, hal ini terlihat kompak ketika komunikasi jarak jauh, namun ketika bersama itu agak sulit unutk menyatukan pendapat, karena karakter ini mempunyai pendapat masing" dari tiap individu yang pendapat itu dibawa dari lingkunganya.
                                                                   (malam ini ceritanya sampai sini dulu ya, besok kita sambung lagi, mau ngerjain tugas duluuuu. 12-11-2014)

naval architecture

Rabu, 24 September 2014

Getaran Kapal

BAB III
PEMBAHASAN


GETARAN DAN GELOMBANG
A. Getaran

Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodic (berkala) melalui suatu titik seimbang.

Istilah-istilah dalam Getaran.

1. Simpangan , adalah suatu jarak yang dibentuk dari titik seimbang getaran
2. Amplitudo ( A ), adalah simpangan terbesar suatu getaran
3. Periode ( T ), adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan 1 getaran penuh.
4. Frekuensi ( f ), adalah getaran yang dilakukan dalam waktu 1 detik..
GETARAN DAN GELOMBANG

B. Getaran pegas vertical

Gerak 1 getaran pada pegas :

1. a – d – o – c – b – c – o – d – a
2. o – d – a – d – 0 – c – b – c – o
3. b – c – o – d – a – d – o – c – b
Jarak o – d dan o – c adalah con-toh simpangan, sedangkan o – a dan o – b adalah amplitudo

Periode pegas tidak tergantung pada amplitude tetapi bergantung pada massa beban.

C. Getaran pada ayunan sederhana

Gerak 1 getaran pada ayunan sederhana :

o – a – b – a – o – c – d – c – o
d – c – o – a – b- a – o – c – d
b – a – o – c – d – c – o – a – b
Jarak o – a dan o – c adalah con-toh simpangan, sedangkan o – d dan o – b adalah amplitudo

Periode ayunan tidak tergantung pada amplitude dan massa beban tetapi pada panjang tali.


D. Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat., yang membawa energi dari tempat satu ke tempat yang lain. Saat getaran merambat, medium tidak ikut berpindah/merambat tetapi hanya bergetar.

Istilah-istilah dalam Gelombang

1. Periode ( T ), adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan 1 gelombang
2. Frekuensi ( f ), adalah banyaknya gelombang tiap 1 detik
3. Cepat rambat gelombang ( v ), adalah kecepatan rambatan 1 gelombang
4. panjang gelombang ( λ ), adalah panjang 1 gelombang penuh.
Rumusan dari istilah diatas :

T = 1/ f ; V = λ / T ; V = λ . f

Gelombang dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya medium perambatan, yaitu
1. Gelombang mekanik ( memerlukan media perambatan )
Contoh : gelombang laut, gelombang tali dan gelombang bunyi

2. Gelombang electromagnet ( dapat merambat baik ada maupun tidak ada mediumnya )
Gelombang dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan acuan arah rambatan terhadap arah getarnya, yaitu

1. Gelombang Transversal ( arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya). Rambatan gelombang ini berbentuk bukit dan lembah gelombang sehingga
Contoh ; gelombang tali dan gelombang cahaya

2. Gelombang Longitudinal, ( arah rambatnya sejajar arah getarnya ). Rambatan gelombang ini berbentuk rapatan dan rengangan
Contoh ; gelombang bunyi

Getaran yang dimaksud dalam hal ini merupakan getaran yang relative kecil dari amplitudo osilaso di sekitar titik bearing dimana nilainya adalah nol.
Getaran yang terjadi pada badan kapal mengakibatkan antara lain:
- menciptakan gangguan hingga mengurangi kemampuan operasi atau bahkan menimbulkan kerusakan pada komponen kapal
- objek dari kapal yang bergerak dengan frekwensi tinggi dapat menimbulkan kebisingan
- menjadi gangguan kenyamanan personel di atas kapal.
Persamaan Gerak Dengan Prinsip Keseimbangan
Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\gbr1.gif
Nilai kekakuan sebuah pegas (k) ditentukan berdasarkan hubungan antara gaya luar yang bekerja dan perpanjangan (Δo) yang dihasilkan.
Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\GetaranX02.JPG
Apabila massa (w) diberikan gaya (fs) sehingga bergeser dari posisi keseimbangannya sejauh (xo) kemudian dilepaskan, maka massa tersebut akan bergetar.
Bahwa getaran massa tersebut berangsur akan mengecil seiring dengan bertambahnya waktu (t).
Sesuai dengan hukum II Newton:
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda, sebanding dan searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”

Getaran kapal merupakan salah satu bagian dari keseluruhan masalah yang tercakup dalam dinamika kapal (ship dynamics). Dalam hal ini terdepat elemen getaran antara lain:
- massa
- pegas
- gaya eksitasi
- peredam

Secara umum ada dua macam getaran, yaitu:
- Free vibration (getaran bebas)
Yaitu jika getaran berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri tanpa ada pengaruh gaya dari luar.
- Forced vibration (Getaran paksa)
Yaitu getaran yang terjadi karena rangsangan gaya dari luar (exciting force). Bila rangsangan gaya luar berosilasi, maka sistem tersebut bergetar pada frekwensi rangsangan itu. Jika salah satu dari frekwensi natural tersebut sama dengan frekwensi rangsangan, maka akan terjadi resonansi (bunyi).

Macam-macam Getaran Kapal
Beberapa macam getaran pada kapal dapat didefinisikan sebagai berikut:
- Getaran vertikal (getaran lentur)
Getaran ini menimbulkan getaran 2 node dan mempunyai frekwensi natural yang sanagat rendah (±100 rpm), mendekati frekwensi putaran mesin utama sehingga menyebabkan resonansi yang menimbulkan kebisingan dan rasa tidak nyaman bagi ABK maupun penumpang yang berada di atas kapal.
- Getaran horizontal
Frekwensi getaran ini pada umumnya 2 s/d 3 kali frekwensi getaran vertikal sehingga tidak menimbulkan masalah pada kapal.
- Getaran torsi
Getaran ini terjadi pada saat bagian tengah dianggap tetap sedangkan bagian haluan dan buritan bergetar berlawanan yang mengakibatkan terjadinya moment torsi.
- Getaran lokal
Getaran ini terjadi pada bagian-bagian kapal seperti; geladak, anjugan, frame di ruang mesin, poros propeller, bulkhead, stern frame dll.
- Getaran resonansi
Getaran yang terjadi apabila frekwensi dari exiting force mendekati frekwensi massa sistem tersebut.

Penyebab Getaran Kapal
Kapal merupakan suatu bangunan elastis yang cukup kompleks, dimana getaran yang terjadi pada kapal bisa disebabkan antara lain yang terbesar oleh getaran dari putaran baling-baling atau permesinannya. Sumber penyebab getaran kapal dapat diuraikan sebagai berikut:
Dari dalam kapal itu sendiri
a) Disebabkan karena adanya perbedaan frekwensi dari masing-masing mesin yaitu mesin utama, dan mesin-mesin bantu maka akan timbul unbalanced force yang mengakibatkan terjadinya getaran.
b) Pembuatan daun propeller yang tidak sempurna yang mengakibatkan titik berat dari propeller tersebut tidak tepat pada garis centernya sehingga timbul unbalance force (gaya dorong yang tidak merata) pada putaran propeller.
c) Pembuatan daun propeller sudah sempurna dengan titik berat berada pada centernya tetapi pitch pada masing-masing daunnya tidak sama sehingga gaya dorong terhadap air pada tiap-tiap daun tidak merata.
d) Pembuatan propeller sempurnya baik titik berat maupun pitch-nya tetapi alignment/pemasangannya tidak sempurna sehingga terjadi moment torsi.
e) Pada kapal yang memakai twin screw terjadi getaran apabila aliran fluida pada masing-masing propeller dan hull tidak sama.
f) Terjadi aliran vortex (pusaran air) baik pada daun propeller maupun pada kemudi.
g) Besarnya daun propeller yang tidak seimbang dengan bentuk hull pada bagian buritan yang mengakibatkan tekanan air terlalu besar.

Dari Gelombang (ship motion)
Getaran yang disebabkan oleh gelombang antara lain sebagai berikut:
a) Karena Hempasan
Dapat mengakibatkan terjadinya slamming, bow flare, shipping green (wave impact yang mengakibatkan whipping vibration).
b) Karena Alunan Gelombang (wave induced ship hull vibration)
Gelombang kecil (alunan) yang dialami oleh kapal mengakibatkan terjadinya springing vibration dan dapat menimbulkan resonansi.

Mode Getaran Kapal
Kapal dalam bentuk keseluruhannya dapat mengalami getaran dalam vartikal modes, transverse horizontal modes yang sekarang biasa disebut sebagai transverse modes saja, torsional modes dan longitudinal modes. Secara umum bentuk dari model getaran tersebut digambarkan pada gambar 4.1(a) yang menunjukkan hubungan kurva amplitudeo model 2 noded vertikal. Selanjutnya gambar 4.1(b) adalah 3 noded vertikal dan gambar 4.1(c) 4 noded vertikal. Kesamaan hubungan kurva amplitudo dipakai juga untuk transverse vibration gambar 4.1(d) 1 noded torsional mode atau nodded longitudinal mode.
Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\Getaran2noded.JPG(a) Getaran 2 noded


Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\Getaran3noded.JPG(b) Getaran 3 noded


Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\Getaran4noded.JPG(c) Getaran 4 noded


Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\Getaran1noded.JPG(d) Getaran 1 noded (torsional only)


Kurva tersebut jika diukur sepanjang sheer strake, disebut sebagai basic model of hull vibration. Amplitudo dari dek, longitudinal bulkhead dan struktur lainnya yang elastis terhadap badal kapal, biasanya lebih besar dibandingkan dengan amplitudo dari sheer strake pada gading yang sama.
Longitudinal motion sebanding dengan jarak dari netral aksis kali sudut penyipangan diasosiasikan dengan getaran vertikal dan tranversal mode. Jika center gravity (titik berat) kapal tidak berhimpit dengan sumbu aksis dari simpul, berarti ada kopel diantara gerakan tranversal dan torsional. Dalam hal ini transverse motion diasosiasikan dengan nilai tertentu dari moment torsi dan sebaliknya. Demikian juga jika center gravity tidak tepat dengan sumbu vertikal bending yang mana terhubung antara vertikal dan gerak longitudinal.
Sebagai tambahan basic hull atau sering disebut sebagai local modes of vibration. Salah satu yang sering terjadi adalah getaran vertikal pada deck. Gambar4.2 menunjukkan bentuk ekstrim di lokasi passenger line, semua deck dan pemisah sekat antara 2 bulkhead yang bergetar. Getaran setempat ada pada deck, bulkhad, mesin, pipa, railing, tiang dan semua perlengkapan. Jika getaran lokal cukup luas dapat mempengaruhi frekwensi basic hull modes. Getaran deck dari gambar 4.2 adalah salah satu contoh. Secara umum salah satu bagian getaran lokal akan mempengaruhi lambung kapal.
Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\penampangmemanjangkapal.jpg

Getaran merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan di atas kapal, seperti pada kapal ferry yang sangat berpengaruh pada kenyamanan para penumpang pemakai jasa angkutan laut, selanjutnya dapat mempengaruhi reputasi dari perusahaan jasa pelayaran. Pada kapal perang dan juga kapal niaga yang menggunakan peralatan-peralatan khusus seperti radar, sonar, persejataan, peralatan komputer dan electronic lainnya yang memerlukan nilai getaran yang sekecil mungkin untuk dapat beroperasi secara effectiv sebagaimana mestinya. Resiko bahaya dari peralatan dan persenjataan yang dioperasikan.

Metode Mengurangi Getaran
Getaran kapal akan mencapai nilai amplitudo paling besar pada saat poros sebagai penyebab timbulnya getaran pada kapal berputar dengan frekwensi sama atau mendekati frekwensi dari salah satu basic hull atau lokal modes. Sebuah kondisi resonansi dimana selanjutnya disebut sebagai exsisting.
Beberapa metode umum untuk mengurangi getaran dalam kapal dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Menghindari resonansi dengan cara menentukan jumlah daun propeller, mengatur rpm atau mengatur frekwensi struktur lokal. Kenyatannya tidak mudah untuk merubah frekwensi dadi material kapal secara keseluruhan.
2. Mengurangi timbulnya gaya pada level terendah.
3. menggunakan alat khusus seperti synchronization, counteractive weight dan damper (penyeimbang)
Merupakan suatu kejelasan dalam engineering, bahwa begitu beragamnya ukuran dan type kapal, nilai putaran poros pada saat beroperasi (rpm) tidak lebih dari 50 sampai 150% dari 2 noded frekwensi.
Gaya frekwensi daun baling-baling mempunyai frekwensi mendekati mode yang lebih tinggi, yaitu 3 sampai 6 noded bending, torsional modes dan getaran lokal. Frekwensi dari mode 2 noded dapet dihitung dengan keakurasian (95% atau lebih bagus) untuk jenis-jenis kapal yang mempunyai keterbatasan superstuktur dan kurangnya jaminan keakurasian untuk kapal penumpang dan bangunan atas yang luas.
Karena baling-baling yang tidak benar-benar sempurna dalam pembuatannya dan mungkin mengalami kerusakan pada saat perbaikan; dan mesin diesel yang beroperasi sebagai penggerak dalam kapal keseimbangannya mungkin tidak sempurna, akan diharapkan untuk menyesuaikan putaran poros sehingga resonansi dengan dua nodded tidak terjadi. Hal ini mungkin dan bisa tidak mungkin untuk dilakukan karena untuk putaran (rpm) pada kapal adalah tetap dengan mempertimbangkan efisiensi dari propulsi, beban, biaya dan ketersediaan dari peralatan propulsi. Hanya sedikit diperbolehkan untuk melakukan perubahan pada putaran (rpm). Keakurasian putaran propeller diperlukan untuk mencapai level getaran yang diperbolehkan.
Pada mode frekwensi yang lebih tinggi juga dapat dihitung, tetapi keakurasiannya tidak pasti, hasilnya bergantung pada penentuan putaran (rpm) dan jumlah daun propeller. Kesulitan dalam permasalahan ini dapat diilustrasikan pada Gambar 5.1. Disini menunjukkan hasil survey dari Gopher Marine.
Description: G:\Dokumene Judy\KULIAH\SEMESTER 4\getaran kapal\getaran-kapal_files\GopherMarine.jpgFrekwensi Natural, S.S Gopher Marine

Faktor yang Mempengaruhi Frekwensi
Dengan perubahan pembebanan, frekwensi dari berbagai macam mode bisa saling bersinggungan. Kesimpulannya jika semua resonansi yang timbul selalu dusahakan untuk dihilangkan, maka kapal tidak akan bisa dijalankan. Jika frekwensi-frekwensi ini merupakan frekwensi yang sudah diperhitungkan termasuk juga dengan yang sudah diobservasi, selanjutnya penggabungannya bisa diperluas untuk memberikan toleransi terhadap kemungkinan kesalahan dalam perhitungan.
Berbagai macam percobaan sudah dipublikasikan dalam pengembangan metode dalam memperhitungkan frekwensi kapal dengan tujuan untuk menangkal resonansi.

Frekwensi dan amplitude relatif dari vertikal dan tranfersal mode bending dari sebuah kapal dapat ditentukan dengan factor-faktor sebagai berikut:
a) Distribusi memanjang dari beban kapal.
b) Distribusi memanjang dari tambahan beban air sesungguhnya disekeliling kapal.
c) Distribusi memanjang dari kekakuan terhadap beban bending pada kapal.
d) Distribusi memanjang dari kekakuan terhadap beban tekanan pada kapal.
e) Gerakan memanjang yang berkaitan dengan bending (rotary inertia effect)
f) Pertambahan nilai dari gaya inersia yang dihasilkan dari titik penitikberatan amplitude lokal di atas amplitudo basic hull pada sheer strake.
g) Pelebaran secara tranversal dan vertikal terkait dengan tegangan berdasarkan Poisson’s Ratio.
h) Efek kekakuan karena adanya buoyancy.

Faktor g) dan h) mempengaruhi frekwensi lebih kecil dari 1%, sesuatu faktor yang dapat diabaikan dengan mempertimbangkan ketidakpastian dalam penambahan massa dan penyimpangan yang sesugguhnya.

Gaya Getaran Propeller
Interaksi sebuah propeller dengan jalur ombak tidak beraturan yang posisinya berdekatan dengan permukaan lambung kapal menimbulkan gaya periodik yang bisa memicu terjadinya getaran di dalam lambung kapal dan permesinan. Gaya-gaya vertikal dan tranversal horizontal yang bekerja di buritan kapal membangkitkan getaran dalam badan kapal. Variasi torsi dan gaya dorong membangkitkan getaran pada permesinan dan pondasinya tetapi dalam keadaan lain hanya mempengaruhi badan kapal dalam taraf kecil saja.
Gaya-gaya periodik yang bekerja pada lambung kapal atau poros memiliki komponen-komponen harmonis sederhana dari frekwensi daun propellernya, yaitu revolusi-revolusi per detik kali jumlah daun propeller dan kelipatan 2, 3, 4 dan seterusnya kali frekwensi daun propeller. Sementara getaran kelipatan frekwensi daun propeller terdeteksi pada sejumlah kasus yang umumnya tidak terlalu penting. Pada pembahasan ini, ‘gaya’ berarti subuah gaya harmonis sederhana dari frekwensi daun propeller.
Gaya-gaya yang bekerja pada buritan kapal dibagi menjadi gaya permukaan dan gaya bearing. Gaya permukaan adalah gaya-gaya tekan fluida yang bekerja pada beberapa macam permukaan lambung kapal. Gaya bearing adalah gaya pada baling-baling yang dipindahkan ke badan kapal melalui bantalan propeller. Permukaan badan kapal dimana gaya permukaan bekerja, diklasifikasikan sebagai ‘permukaan tip-clearence’ dan ‘permukaan aksial-clearance’. Permukaan tip-clearance adalah permukaan dari lambung kapal twin-screw yang berdekatan dengan propeller dan permukaan dari lambung kapal single-screw yang berada di atas propeller (the counter surface). Permukaan aksian clearance antara lain: struts, bossing, permukaan bagian belakang dari kapal single-screw yang berada di depan propeller dan daun kemudi dari kapal single-screw. Pada kapal single-screw, permukaan tip-clearance dan aksial clearance berpadu satu dengan yang lain. Perbedaannya diperlukan karena gaya dari dua jenis permukaan ini dihasilkan dari cara yang sama sekali berbeda.
Jika sebuah propeller dioperasikan dalam satu jalur ombak yang seragam dekat dengan sebuah permukaan aksial-clearance, maka akan tercipta gaya-gaya pada permukaan tersebut, dan Interaksi dengan permukaan menghasilkan reaksi pada bantalan-bantalan. Bila permukaan aksial-clearance diidealkan sebagai sebuah bidang yang melewati sumbu, gaya tersebut harus normal terhadapnya. Pengaruh total terhadap bidangnya adalah setara dengan sebuah gaya ditambah dengan momen-momen kira-kira dua sumbu pada right angels. Gaya bearing terdiri dari sebuah gaya yang tegak lurus dengan bidang dan gaya lain yang sejajar dengannya. Pertimbangan-pertimbangan serupa hadir berkaitan dengan permukaan tip-clearence. Gaya dan moment tercipta pada permukaan dan reaksinya dibangkitkan pada propeller menghasilkan gaya bearing.
Perputaran propeller dalam perairan yang jalur ombaknya tidak beraturan cenderung meningkatkan gaya-gaya permukaan di atas level yang gaya-gaya tersebut akan terjadi dengan propeller dalam sebuah arus yang seragam. Peningkatan-peningkatan ini masing-masing dikenal sebagai gaya wake-reflection tip-clearance, dan gaya wake-reflection axial-clearance. Gaya wake bearing merupakan gaya yang bekerja pada baling-baling yang dihasilkan dari interaksi dengan jalur ombak yang tidak beraturan.
Gaya-gaya bearing mempunyai satu titik aplikasi terhingga pada titik tengah poros dan di dalam bidang propeller. Dengan begitu, dalam badan kapal dapat dihasilkan gerakan vertikal, gerakan transversal dan sebuah putaran.
Sebaliknya, pada suatu pencapaian tertentu gaya-gaya permukaan adalah tidak terhingga, karena gaya-gaya tersebut tidak bekerja pada satu titik tetapi tersebar pada sebuah area dengan intensitas yang semakin berkurang pada daerah sekeliling propeller. Efektifitas sebuah gaya permukaan dalam menghasilkan getaran dalam badan kapal melalui sebuah mode khusus, sebanding dengan produk terpadu komponen tekanan dalam arah gerakan kali amplitudo pada poin tersebut dengan mode terkaitnya. Selanjutnya, tekanan-tekanan pada bermacam-macam titik tidaklah dalam fase waktu sehingga integrasi harus menjadi sebuah vektor satu.
Ketidak tetapan ini bisa direduksi dengan konsep sebuah gaya tunggal yang diberlakukan terhadap sumbu propeller dan pada bidang permukaan baling-baling, yang mana akan mempunyai efek yang sama dalam membangkitkan getaran. Konsep ini tidak dapat dijadikan sebagai perbandingan yang teliti, karena gaya permukaan akan mempunyai hasil keduanya berupa sebuah gaya dan momen melalui sumbul vertikal dan horizontal

TEKNIK GALANGAN


LAY OUT GALANGAN

A.     Pengertian Umum
            Lay out menjadi suatu hal yang yang sangat penting untuk suatu perusahaan karena baik buruknya lay out akan menentukan efisiensi produksi, laba perusahaan, serta ketangguhan perusahaan. Dalam lay out tercakup masalah penataan bengkel – bengkel, gudang –gudang, perkantoran dan beberapa sarana produksi lainya.
            Penyusunan lay out didasari tujuan mendapatkan tempat kerja yang nyaman, sistem kerja yang teratur dan kemudahan dalam perawatan keseluruhan sistem. Penataan yang baik pada sarana perkantoran, bengkel – bengkel, gudang –gudang dan sarana produksi lainya, akan menjamin lancarnya arus manusia dan material, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi produksi.

Tujuan penentuan sarana produksi :

·         Mengurangi jarak material handling
·         Tidak terganggunya frekuensi produksi
·         Mempermudah perawatan sarana produksi
·         Menekan investasi dan ongkos produksi
·         Mempertinggi keselamatan kerja
·         Mempertingi efisiensi produksi
·         Mempertingi mutu hasil produksi
·         Mempermudah pengawasan

Faktor – faktor yang perlu diperhatikan untuk penyusunan lay out antara lain :

·         Produk yang dihasilkan
·         Urutan produksi
·         Kebutuhan ruangan yang cukup luas
·         Peralatan atau mesin- mesin itu sendiri
·         Maintance dan replacement
·         Keseimbangan kapasitas (balance capacity)
·         Minim Pergerakan material
·         Aliran (fow) dari material
·         Tempat kerja karyawan
·         Service area
·         Waiting area (tempat menyimpan mateial untuk menunggu proses selanjutnya)
·         Plan climent (penaturan udara dan suhu pabrik)
·         Flexibility

Beberapa tahapan dalam penyusunan lay out

1.      Plan Inventory
Pada tahap ini sarana dan prasaran yang akan digunakan.
2.      Group Outlaine
      Mesin – mesin sejenis dikelompokan menjadi satu.
3.      Alat –alat Pembantu
      Alat –alat proses pembantu harus diperhatikan dalam penyusunan lay out.
4.      Metode Investigation
      Pada tahap ini faktor ruang menjadi sangat penting. Ditata sedimikian rupa sehingga cukup ruang untuk aliran material, gerak pekerja dan jangan sampai banyak ruangan yang terbuang.
5.      Daerah Mesin
      Daerah ini harus ditata sedemikian rupa sehingga ada ruangan untuk aliran material, gerak pekerja dan tempat untuk perbaikan.
6.      Machine Block Plan
Semua mesin –mesin yang digunakan dalam proses produksi ditata sesuai dengan
blok plan dan aliran material.
7.      Shop Flor Lay Out
Penentuan lay out dri machine block perlu ditinjau dari segi :
·         Flow of  production.
·         Pembagian gang
·         Dimensi machine shop
·         Kedudukan penghalang, yang tidak dapat bergerak
·         Penempatan gudang
     
Semua hasil penataan ditinjau kembali berdasarkan  flow of production, pembagian gang, dimensi permesisnan, kedudukan penghalang –penghalang yang tak bergerak, penempatan gudang bengkel, perkantoran dan sebagainya.



B.     Pra Perencanaan
         Pada galangan yang baru dibangun diperlukan sebuah masa pra perencanan dari sebuah galangan, dimana perencanan tersebut terdiri dari beberapa produk galangan diantaranya :

1.            Building berth (Bangunan Baru)

Building berth merupakan tempat perakitan kapal sekaligus tempat peluncuran bila kapal sudah selesai dikerjakan. Perbedaan tipe pembangunan building berth yang diguanakan yaitu dengan cara membangun terlebih dahulu persection atau berbagai bentuk ukuran dan per blok. Proses perakitan terdiri dari :
·         Tempat transportasi : Crane, dan transportasi lainnya.
·         Tempat pemotongan material.
·         Tempat penglasan
·         Ruang kontrol
·         Tempat perbaikan yang cacat
·         Tempat pembangunan antara dasar kapal dan atas kapal.

Ditinjau dari cara peluncuranya ada 2 macam :

a)            Building berth tipe End Launching
Tipe ini umum dipakai, karena resiko terguling lebih kecil di banding dengan tipe side launching. Tetapi memerlukan lintasan peluncuran yang panjang. Kurang lebih 2,5 samapai tiga kali panjang kapal, dengan sudut kemiringan (tangent) antara 1/25
b)            Building berth tipe Side Launching
Ada dua cara yang umum digunakan dalam sistem peluncuran menyamping yaitu :
·               Menggunakan papan yang telah dilumasi dengan bahan tertentu. Sistem ini memanfaatkan gaya berat kapal itu sendiri.
·               Menggunakan rool yang berjalan sepanjang sisi rel menuju air.

Pengunan jenis side launching building berh didasarkan beberapa faktor sebagai berikut :
1)            Lokasi galangan
Perairan disekitar galangan senpit dan dangkal, sehingga tidak memungkinkan untuk jenis peluncuran memanjang (end launching berth).
2)            Biaya
Biaya –biaya yang digunakan untuk jenis peluncuran ini relatif rendah, karena tidak ada struktur baja atau beton yang berat yang digunakan.
3)            Renovasi galangan
Perluasan daerah dan struktur dari galangan, Yang meliputi panjang dan lebarnya tidak sulit untuk dilakukan dan biayanya relatif murah.
4)            Sistem ini dipakai untuk meluncurkan kapal –kapal yang mempunyai kekuatan memanjangnya tidak terlalu besar.
5)            Sangat baik untuk perairan yang sempit untuk daerah pengapungan kapal terbatas
6)            Dapat dipakai untuk melucurkan kapal yang mempunyai ukuran kecil atau sedang.
7)            Jumlah jalan luncur berkisar antara 4 – 20 buah, pemakainya tergantung dari besar kecilnya kapal yang akan dibangun.
8)            Kapal diluncurkan dalam keadaan horizontal. Penggunaan landasan pembangunan dipilih sesuai dengan peralatan yang digunakan berupa peralaatan mekanik :
Penggunaan landasan tipe ini sama dengan penggunan landasan pembangunan kesisi, hanya disini yang berbeda adalah sistem pelucuranya, diman dalam pelaksaan peluncuranya pada tipe landasn ini kapal diluncurkan dengan menggunakan derek (winch) yang digerakan oleh motor sedang peluncuran kapal dalam keadaan horizontal.           

Keuntungan type pembangunan landasan ini adalah selain untuk membangun kapal dapat juga dipakai untuk perbaikan kapal (reparasi).
Perbedaan tipe side launching berth :
·               Tipe standart
·               Tipe peluncuran miring
·               Tipe peluncuran jatuh










2.            Repair
Merupakan suatu proses yang dilakukan digalangan untuk memperbaiki sebuah kapal  yang rusak maupun dalam keadaan memang sudah waktunya untuk melakukan reparasi. Tingkatan reparasi meliputi seluruh bagian dari badan kapal hingga bangunan atas kapal. Jangka yang diberikan pada seluruh kapal untuk melakukan repair yakni sekitar 2 -3 tahun sekali sesuai dengan peraturan BKI (Biro Klasifikasi Indonesia).
3.            Riset Pasar
Sebelum Seseorang menanamkan sebuah investasi kesebuah industri galang, ia harus mengetahui tentang tingkat pengembalian dari investasinya ini. Dengan buruknya tingkat investasi tadi tidak seorangpun yang akan berinvestasi kecuali barangkali pemerintah dengan memandang kearah sebuah rencana yang strategis, dan akan menginvestasikan kesebuah industri. Maksudnya industri galangan kapal harus lebih mampu menarik modal dan melakukanya dengan industri lain. Untuk mengetahui interaksi antara pengeluaran dipasar dan sumberdaya, dapat dicari dengan mengetahui sektor pemasaran yang mempunyai potensial yang cukup baik dalam pemasaran suatu produk ysng sesuai dengan sumberdaya yang ada maka dapat dilihat prospek kedepanya akan lebih baik.
Riset pasar menunjukan bahwa perkembangan industri perkapalan di indonesia dalam bidang pengangkutan barang dan jasa saat ini sedang tidak stabil dikarenakan naiknya harga minyak di indonesia yang mempengaruhi naiknya harga pengiriman yang tidak sesuai dengan input dan output. Dalam hal reparasi pemililk kapal juga harus mengeluarkan cukup banyak uang untuk perbaikan. Hal ini yang memberatkan pemilik kapal untuk merepair kapal mereka dengan standar BKI yang ditentukan. Oleh karena itu pemasaran barang dan jasa melalui jasa kapal yang mengangkut bahan bakar tidak terlalu mendapatkan keuntungan yang banyak.



4.      Teknologi produksi yang dipakai
Teknologi menjadi sebuah pengetahuan tentang seni industi dan oleh karena itu berisi tentang semua hal-hal fisik, manusia dan abstrak relevan dalam pembicaraan entang industri. Dalam penggunan ini diguanak teknologi IHOP (Integration Hull Outfitting and Painting) dimana semua pelaksaan produksi dilakukan di suatu galangan saja. Pelaksaan yang digalangan ini berupa :
·               Designe or mould loft ( designe drawing, detail)
·               Fabrikasi ( marking, cutting, bending and welding)
·               Sub assembly (block)
·               Assembly (grand block)
·               Erection ( outfitting and dock)

5.      Perlu membuat produk reparasi atau tidak ?
Perlu karena apabila terjadi perubahan terhadap hasil produksi dapat dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan atau perkiraan awal yang mungkin terlalu rendah atau pelanggan menginginkan perubahan spesifiakasi atau rencana meskipun proses pembangunan tengah berjalan. Permintaan perubahan juga dapat meningkat dikarenakan hal-hal yang tidak diantisipasi sebelumnya, seperti proses produksi tidak maksimal atau penurunan mutu tenaga kerja.
Salah satu akibat dari hasil produksi ini, sering diistilahkan sebagai “gangguan terminologi”, diamana disamping kebutuhan akan peningkatan mutu produk bisa diidentifikasi, perubahan akan hasil produksi berpengaruh pula pada efisiensi sejumlah sistem kapal serta terutama akumulasi biaya produksi.
Perubahan hasil produksi harus dilakukan diluar dari perencanaan awal, sebab jika terjadi kesimpangsiuran perencaan akan menimbulkan permasalahan pada sistem yang menyangkut manajemen galangan kaapl pergeseran jangka pendek rata- rata kurva biaya sebagai hasil suatu kemunduran.

C.     Perencanaan Galangan
1.      Aliran Material dan proses Produksi
            Tata ruang dari suatu galangan kapal harus mengikuti alur material dan dengan demikian untuk memastikan jalan terbaik atau lebih singkat bagi tenaga kerja dan material. Jenis pengolahan yang sama harus selesai pada tempat kerja yang telah ditentukan atau tempat khusus. Proses perancangan ini digolongkan kedalam metode produksi.
            Menyebrang trafic didalam dan diluar tempat kerja itu harus dihindarkan sejauh mungkin. Faktor utama dalam lay out galangan meliputi :
a.      Tipe lay out
Tipe lay out suatu galangan ditentukan dengan meliputi dari tata ruang galangan[a1]  yang telah direncanakan dan disesuaikan dengan batasan tipe serta ukuran kapal maupun jumlah output pertahun. Didalam sebuah galangan tipe lay out suatu galangan di bagi menjadi lima tipe yaitu :
·               I tipe lay out
·               T tipe lay out
·               L tipe lay out
·               U tipe lay out
·               Z tipe lay out
Didalam perencanaan ini menggunakan I tipe lay out, dimana tipe ini lebih ideal, tetapi membutuhkan tempat yang luas dan panjang dan para pekerja juga harus berjalan jauh untuk pergi ketempat kerjanya. Kepedualian harus diambil untuk bekerja di tempat out fitting and painting shop dan yang lainya disegala tempat dan situasi.

  
           


STEEL STOCK YARD
 
 

     

 


















Lay out Galangan Tipe I

b.      Material Handling

Didalm penanganan suatu material di sebuah galangan dibutuhkan suatu alat transportasi untuk mengakut material tersebut.Penggunaan dari alat transportasi ini digunakan untuk melaksanakan suatu langkah dari produksi.Beberapa alat yang diunakan untuk penanganan material meliputi :

-          Crane
-          Tower  crane
-          Mobil crane
-          Forklift
-          Truk/trailer


Penggunaan peralatan pengakut yang digunakan di galangan untuk mengakat beban atau material harus disesuaikan dengan kekuatan maupun daya angkut dari alat pengakut itu sendiri.


c.       Setup Machine
Peralan permesinan merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam penggunaan berbagai kebutuhan untuk mmbangun sebuah kapal maupun perbaikan kapal.Daya dari mesin-mesin ini harus sesuai dengan kapasitas power suplay dari PLN maupun dari mesin genset (for emergency case ) yang ada digalangan .

Beberapa peralatan permesinan yang digunakan di galangan sebagai alat bantu untuk mempermudah dalam pelaksanaan sebuah produksi.

-          Bending Machine
-          Welding Machine
-          Welding Transformer
-          Air Compressor
-          Painting Machine
-          Scraping Machine
-          Hidraulick jack
-          Chain/level block
-          Hydraulic,crimping tools
-          Pipe bending machine
-          Pipe cutting machine
-          Drilling Machine
-          Oxcigen tanks
-          Blasting equipment
-          Semi/auto gas
-          Cutting
-          Hand grinder
-          Water jet equipment
-          Lathes
-          Ashore pump


2.      Peralatan kerja bidang fasilitas galangan

Sebagai sebuah perusahaan galangan kapal,untuk menunjang kegiatan peralatan dan perbaikan mulai dari peralatan untuk perawatan,perawatan untuk produksi,perawatan bengkel serta alat angkut.Peralatan kerja dari bidang fasilitas galangan sering digumakan adlah sebagai berikut:

a.             Sarana transportasi

1.            Sarana transportasi apung

Terdiri dari 2 buah ponton baja ,masing-masing dengan kapasitas angkut 3 ton dan 5 ton.Digunakan sebagai sarana angkut alat-alat kerja,dari darat ke kapal saat kapal beraada di laut ( tidak berada di dock )


2.            Sarana fasilitas angkut darat

Digunakan untuk mengakut material/komponen dari kapal juga untuk mengakut peralatan kerja.Terdiri dari :
a.             Mobile Crane,3 unit dengan kapasitas 20,45 dan 150 ton.
b.            Tower Crane, 2 unit dengan kapasitas 10 ton
c.             Fork lift,3 unit dengan kapasitas 2, 3.5 dan 5 ton.
d.            Truck 2 unit dengan kapasitas 10 ton.
e.             Trailer, 1 unit dengan kapasitas 10 ton


3.            Dock dan Compresor

               Dock yang dimiliki sebuah galangan merupakan fasilitas sangat vital,karena perawatan yang dilakukan pada kapal sebagian besar dan hampir semuanya dilakukan di dock. Dock yang dimiliki sebua galangan adalah sebagai berikut :

a.             Repair basin
      
      Biasanya digunakan untuk perawatan kapal dengan ukuran kecil,ukuran 140x75 meter.

Terdiri dari :

-                Beton kolam ukuran 140x30 meter
-                Pompa air setrifugal masing-masing berdiameter 10”,6”,dan 5” untuk mempompa air keluar dari dalam dock kolam.
-                Dua buah derek dengan tangan kapasitas 1000 kg untuk mengakut sampah dari dalam dock keatas.
-                Balok ganjal/stop block ukuran tinggi 1000 mm , lebar 3000 mm, sebanyak :

·         10 stop blok untuk lunas
·         5 Stop blok untuk samping kanan dan kiri.

b.            Building Bert
     
   Perancanaan building bert dengan ukuran 135x35 m.


c.             Graving Dock

    Perencanaan graving dock dengan ukuran 130x30x10 m.

d.            Kompresor udara

   Kompresor yang direncanakan adalah kompresor listrik dengan tekanan masing-masing 8-40 kg/cm³ masing-masing 2 buah.


4.            Bengkel

         Bengkel yang direncanakan memiliki beberapa mesin-mesin sebagai berikut :
a.       Mesin bubut, sebanyak 6 unit
b.      Mesin bor, sebanyak 3 unit
c.       Mesin gergaji , sebanyak 1 unit
d.      Mesin grenda, sebanyk 1 unit


5.            Peralatan las
 Sarana yang dianggap sebagi penunjang utama dalam pelaksanaan pekerjaan docking maupun bangunan baru adalah trofo las listrik,yaitu sebanyak 38 buah yang memiliki besar tegangan masing-masing 220 volt dan berarus AC.

6.            Faasilitas-fasilitas yang di rencanakan lainnya adalah :

a.             Pelayanan lepas atau standar,dapat dilakukan dengan :

- menyiapkan kapal tunda
- Menyiapkan tali tambat dan membantu penambatan
- Memindahkan kapal dari dermaga ke areal dock

b.      Pemadam Kebakaran ,alat pemadam kebakaran yang di gunakan sebagai       berikut :

                    - foam

                    - CO

                    - Dry powder

                    - Hidrant

c.      Lampu kerja       
      Menyediakan tambahan lampu penerangan kerja sebanyak 5 set lama pemakaian kurng lebih 20 hari ,masing-masing 100 watt.

d.      Air Ballast
      
Memberikan air ballast sebelum kapal naik dock dan setelah naik dock sebanyak 10 ton.

e.      Air tawar

         Konsimsi air tawar direncanakan sebanyak 100 ton/m³ per harinya.

f.       Sanitasi

Pemasangan selang sanitasi di peruntukan sebagai pengeluaran air kotoran ,limbah kamar mandi,WC,dengan menggunakan tampungan super box sebanyak dua buah dan dinding dibuang dua hari sekali.

g.      Tempat sampah

          Menyediakan tong-tong penampung sampah sebesar 5 m³


h.      Pesawat  Telepon
Digunakan untuk alat kominikasi petugas survey syah bandar.


 [a1]