Seperti kita ketahui, kapal perikanan di
Indonesia sebagian besar menggunakan bahan baku kayu. Kayu yang digunakan memiliki syarat tertentu, seperti tahan
terhadap binatang laut, memiliki kekutan yang cukup, tahan terhadap air . Kayu
yang digunakan biasanya telah berumur tua dan memiliki ukuran yang panjang.
Untuk saat ini bahan kayu untuk pembuatan kapal semakin berkurang dan sulit
untuk didapatkan. Dalam waktu jangka panjang penebangan kayu untuk pembuatan
kapal dapat merusak kelestarian lingkungan.
Diperlukan bahan alternatif lain yang
digunakan untuk pembuatan kapal perikanan salah satunya adalah menggunakan polyvinyl chloride (PVC) sebagai lambung
kapal. Alternatif ini digunakan sebagai generasi baru kapal perikanan di
Indonesia. Penggunaan bahan PVC diharapkan mampu menggantikan bahan baku dari
kayu karena mempunyai beberapa kelebihan, dan pada akhirnya dapat menciptakan
kapal ikan yang murah untuk nelayan
Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut
mengenai kapal ikan menggunakan lambung pipa PVC.
Perancangan kapal tipe katamaran dengan
lambung menggunakan pipa PVC ini mencakup pelayaran yang lebih luas
dibandingkan dengan kapal dengan tipe monohull. Hal ini dapat memberi
keuntungan bagi nelayan untuk mendapatkan jangkauan yang lebih luas, selain itu
juga dengan menggunakan kapal tipe katamaran ini juga dapat menambah kapasiatas
muatan karena memiliki deck yang lebih luas.